Tuesday, June 30, 2015

LEADERSHIP



PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPIANAN

Pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi penting sebab bagaimanapun juga baiknya perencanaan, tertibnya organisasi dan tepetnya penempatan orang dalam organisasi, belum bearti menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuannya. Untuk itu diperlukan kecakapan, keuletan, pengalaman dan kesabaran.
Kemampuan untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang lain guna mencapai tujuan tertentu disebut kepemimpinan atau sering disebut juga leadership. Kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan atas manajemen dan lebih dari itu adalah menentukan keberhasilan administrasi.
Ini berarti bahwa kepemimpinan akan menentukan tercapainya tujuan atau tidaknya suatu tujuan organisasi.
Dalam menggerakan orang lain kita perlu dan harus ingat pada empat faktor berikut :
1.   Kepemimpinan, yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta menggiatkan orang lain bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.
2.      Komunikasi, yaitu cara dan media menyampaikan pesan.
3.   Instruksi, yaitu perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tegas, terarah, jelas bagaimana jalan peleksanaanya dll.
4.      Fasilitas, yaitu kemudahan yang menyebabkan pekerjaan menjadi mudah di laksanakan.

B. TIPE KEPEMIMPINAN
1.       Secara ilmiah orang membedakan tipe kepemipinan sebagai berikut :
a.    Kepemimpinan Pribadi ( Personal Leadership )
b.    Kepemimpinan Non Pribadi ( Non Personal Leadership )
c.    Kepemimpinan Otoriter
d.    Kepemimpinan yang Demokratis
e.    Kepemimpinan Paternalitis/Kebapakan
f.     Kepemimpinan Laissez Faire ( Bebas apa maunya )
g.    Kepemimpinan Militer
2.       Untuk dapat melaksanakan tigasnya, seorang pemimpin harus memiliki dua aspek yaitu :
a.    Aspek internal, yaitu pemimpan harus mengetahui keadaan organisasi, gerak dan tujuannya.
b.    Aspek eksternal, yaitu pemimpin harus mengatahui perkembangan organisasi lainnya serta mengetahui perkembangan situasi masyarakat di luar oarganisasi.

C. SIFAT KEPEMIMPINAN
Sifat-sifat yang baik selalu ditutut oleh seorang pemimpin agar selalu dapat memberikan kepemimpanannya. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :
1.       Kelebihan rohaniah atau akhlak.
2.       Kelebihan jasmani.
3.       Kelebihan penggunaan nalar ( rasio )
Dalam Gerkan Pramuka terutama suatu satuan karya pramuka sifat pemimpin itu secara singkat disebut :
1.       Seorang pemimpin adalah aorang yang dapat memipin dan dapat dipimpin.
2.       Seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh teldan bagi anggotanya dalam sikap, ketrampilan, perkataan dan perbutan atau singkatnya pemimpin harus mengunakan sistem among.
D. ASAS KEPEMIMPINAN
Menurut Bapak Presiden Soeharto yang menyinggung kepemimpinan berdasar Pancasila maka asas kepemimpinan terdiri dari :

1.     Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.     Inga ngarso sun tulodho.
3.     Ing madya mangun karso.
4.     Tut wuri handayani.
5.     Waspodo purbo waseso.
6.     Prasja.
7.        Setya.
8.        Ambeg paramo arta
9.        Hemat.
10.     Sifat terbuka.
11.     Pewarisan/ahli generasi.



E.  TUGAS PEMIMPIN
Seorang pemimpin mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
1.       Mengantarkan atau mengarahkan.
2.       Mengetuai.
3.       Mempelopori atau merintis.
4.       Memberi petunjuk, nasehat dan petuah.
5.       Memberi bimbingan.
6.       Membina untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya.
7.       Menggerakkan.

F.  TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Dalam Gerakan Pramuka pembinaan kepemimpinan di rahkan pada membentuk pemimpin yang bertanggung jawab kepada :
1.       Diri sendiri,
2.       Keluarga,
3.       Masyarakat,
4.       Bangsa dan negara,
5.       Tuhan Yanga Maha Esa.
Pelaksanaan kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka ini lebih banyak dilakukan dengan praktik dan memberi contoh oleh para pemimpinnya, disamping memberi motivasi.

G. PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan ini dalam Gerakan Pramuka penerapannya berdasarkan sistem among atau kepemimpinan pamong, yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka SIAGA lebih menitik beratkan pada Inga Ngarso Sun Tulodho di samping Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka PENGGALANG lebih menitik beratkan pada Ing Madya Mangun Karso di samping yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho dan Tut Wuri Handayani.
Pembinaan Pramuka  PENEGAK DAN PENDEGA lebih mrnitik beratkan pada Tu Wuri Handayani, di samping Inga Ngarso Sun Tulodho, dan Ing Madya Mangun Karso.
Pramuka SIAGA dilatih menjadi pemimpin barung, Pramuka PENGGALANG dilatih menjadi pemimpin regu dan Pramuka PENEGAK dan PANDEGA menjadi pemimpin sangga atau racana. Dengan demikian kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka lebih menitik beratkan pada penanaman kesadaran dan keyakinan serta tanggung jawab yang dibebankan pada seorang pemimpin.

H. MENGENAL LINGKUNGAN
Sebagai seorang pemimpin harus mengenal perubahan lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan hidup. sebagai pemimin suatau organisasi kita perlu memperhatikan masyarakat di lingkungannya. Usaha Gerakan Pramuka di Indonesia dalam hal menanggulangai pengaruh positif itu adalah dengan memperkuat keyakinan beragama, mental dan moral, disampng memberi kegiatan dan kesibukan yang berpengaruh positif bagi dirinya.
Tidak kurang pula  pentingnya bagi kehidupan masyarakat, yaitu masalah lingkungan hidup di Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang penuh hutan, yang berisi barbagai macam tanaman dan binatang, kini mengalami kekhawatiran akan punahnya berbagai macam tanaman dan binatang akibat perusakan hutan. Dan tidak hanya itu perubahan iklim yang menyebabkan Global Warming


LEADERSHIP
Ada banyak asumsi berbicara tentang pengertian Leadeship. Mari Kita simak beberapa asumsi tersebut :
I.  Arti Penting Kepemimpinan
            Kepemipinan (Leadership) asal kata dari pemimpin (leader: head) adalah seseorang yang mempergunakan wewenang (authority) dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan bersama yaitu dalam organisasi.
            Leader adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan dan kewibawaan (personality authority). Falsafah kepmimpinannya bahwa pemimpin adalah untuk bawahan dan milik bawahan.

Asas utama kepemimpinan Pancasila
1.       Ing Ngarso Sung Tuladha, artinya seorang pemimpin haruslah mampu lewat sifat dan perbuatanya menjadikan dirinya pola panutan dan ikutan bagi orang -orang yang dipimpinanya.
2.       Ing Madya Mangun Karsa, artinya seorang pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang– orang  
3.       Tut Wuri Handayani, artinya seorang pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnya berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

II.  Memupuk Jiwa Kepemimpinan
Sebagaimana dalam hadis yang artinya " Pemuda hari ini  adalah generasi hari esok " ada istilah lain " Sekarang anak – anak, esok lusa menjadi pemuda, apabila telah menjadi pemuda, kelak akan menjadi pemimpin " Sayidina Ali RA, pernah berkata " bukanlah seorang pemuda jika ia berkata inilah bapaku, tapi seorang pemuda inilah saya"
            Ungkapan tadi memberi keyakinan bahwa kita merupakan generasi penerus bagi bangsa kita sendiri seperti yang telah diungkapkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya berkata : " Berikan kepadaku seribu orang tua aku akan sanggup memindahkan kutub utara dan ke selatan, akan tetapi berikan kepadaku sepuluh pemuda aku akan sanggup mengubah wajah bangsa " artinya, bahwa dipundak kita, bangsa ini menaruh harapan dalam kepada pemuda sebagai estafet dalam melanjutkan pembangunan. Sedangkan kita sadari bahwa salah satu pemicu keberhasilan pembangunan adalah sebagai generasi muda harus sejak dini memupuk jiwa kepemimpinan
            Apa yang harus kita lakukan dalam memupuk jiwa kepemimpinan ? untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka kita harus mengetahui jiwa dan semangat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Apakah itu ? Tak lain adalah disiplin, kerja sama dan toleransi serta memiliki tanggung jawab, mengetahui tugas dan mampu melaksanakannya serta terbiasa hidup dengan perencanaan atau persiapan yang matang.
            Disiplin merupakan kesadran untuk mematuhi peraturan yang berlaku dan menghindari larangannya. Sejak dini rasa disiplin ini harus kita pupuk baik antara disiplin dalam belajar, disiplin dalan mengerjkan pekerjaan rumah dan guru dalam mentaati tata tertib. Apabila telah terbiasa hidup berdisiplin baik di sekolah maupun di rumah , Insya Allah dalam diri kita akan terbentuk jiwa kepemimpinan yang patut diteladani.
            Seorang pemimpin adalah yang memiliki pengikat yang menggugah pengikutnya untuk melakukan hal – hal tertentu, untuk mencapai sesuatu hasil (tujuan) melalui pemberian teladan kepada pengikutnnya  dengan penuh tanggung jawab. Seorang calon pemimpin harus mau dan mahir mendengar, membaca, berbicara dan menulis.

L . gulik adalah seorang ahli leadership dari amerika. Ia menerangkan bahwa seorang leadership harus memiliki criteria berikut, yaitu “POSDECOREB”
1.         Planning (perencanaan)
Seorang pemimpin harus memiliki sebuah rencana terlebih dahulu  sebelum menindak lanjuti suatu kegiatan atau sebelum mengambil keputusan. Hal ini sangatlah penting, karena suatu kegiatan yang dilaksanakan tanpa rencana terlebih dahulu atau tidak ter-rencana, maka sudah pasti kegiatan itu tidak akan terwujud secara maksimal dan sesuai harpan atau schedule. Menyinggung dalam suatu kegiatan selalu saja ada sebuah penyimpangan baik dalam hal schedule ataupun lainnya.
Misalnya, seorang pemimpin akan mengadakan suatu acara/ kegiatan muhadhoroh. Sebelum acara tersebut dipublikasikan dan dilaksanakan, dia harus menyusun dan membuat rencana terlebih dahulu. Rencana awal adalah programik atau sistemik kegiatan dalam acara tersebut. Apa saja yang akan disisipkan dalam kegiatan muhadhoroh, siapa saja yang akan berperan atau mengisi point-pint yang telah disisipkan. Bukan hanya itu, dalam setiap hal yang disisipkan tentu tidak semuanya akan berjalan dengan lancar dan sempurna meski harapannya demikian. Ada pepatah mengatakan “Jangan kau pikir rasa manis itu akan selalu manis”. Pepatah ini menegaskan kepada siapa saja untuk tidak melupakan hal negative yang akan dating tak terduga. Dia juga harus menyiapkan “badal” peran untuk masing-masing point dalam kegiatan muhadhoroh. Karena siapa tahu orang yang sudah ditetapkan mengisi acara tersebut akan menemui halangan atau tidak bisa hadir. Hal ini tidak boleh di anggap spele jika kegiatan ingin berjalan mulus. Tidak sampai di sini, dia juga harus memikirkan hal apa saja yang dibutuhkan dalam kegiataan yang akan dilaksanakan.
2.         Organizing
Organizing secara etimology adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan sama. Dalam sebuah organisasi, bukan hanya diperlukan adanya tanda pengenal keanggotaan. Tetapi juga diperlukan skill dalam masing-masing kapasitas. Tentu dalam sebuah organisasi tidak akan semuanya menjadi ketua atau pemimpin. Ada sekretaris, bendahara, documenter, publikator, scurity, dan lain-lain. Meski semuanya berbeda kapasitas dan peran, tetapi mereka memiliki tujuan sama, yaitu mencapai sebuah kesuksesan dalam tujuan yang sedang mereka lakoni, apapun itu. Kembali kita perhatikan sebuah kegiatan atau acara wisuda. Dalam acara tersebut, jika dirincikan hal yang dibutuhkan diantaranya: tempat atau lokasi yang tersedia dan tertata, konsumsi, undangan, dan masih banyak lagi perlengkapan lainnya. Semuanya itu tidak mungkin akan dilakukan oleh seorang saja. Dibutuhkan banyak orang yang berkeahlian di bidangnya. Dokumentasi misalnya, tidak mungkin harus siapa saja yang tidak ada kerjaan. Haruslah orang yang benar-benar tahu dan mengerti tentang mendokumentasikan suatu objek dan peralatannya. Begitu juga hal yang lainnya. Bukan berarti ini membedakan kapasitas, tetapi inilah yang disebut dengan kegiatan yang terorganisir. Kalau kita tanyakan apa yang di inginkan oleh masing-masing anggota dalam sebuah kegiatan, sudah tentu sukses dan tidak ada halangan jawabannya bila perlu justru ada keuntungan.


3.         Staff
Adalah orang yang bertindak atau berperan dalam bidangnya. Sudah pasti harus ada orang yang menjadi ketua jika dalam organisasi atau kelompok ada jabatan ketua. Harus ada orang yang bertindak sebagai sekretaris jika ada jabatan sekretaris, begitu juga lainnya.
4.         Directing
Artinya adalah pemimpin atau pimpinan. Dalam mencapai tujuan secara berkelompok, diperlukan adanya pimpinan atau ketua. Maksudnya, guna menjadi acuan bagi seluruh anggota untuk tidak bertindak se-ena’e udele` dhewe`, sebagai penengah dan alat control jika terjadi perbedaan pendapat atau adanya konflik. Jabatan ini tidak bisa sembarang orang melakoni, tentu harus orang yang benar-benar memiliki kapasias, integritas dan juga skill yang baik.
5.         Evaluating
Adalah control ulang atau dengan kata lain introspeksi setelah melakukan sebuah tindakan. Guna melihat, menimbang, dan menilai sejauh mana kesuksesan dalam tujuan yang sedang di lakoni. Jika ada kekurangan harus di benahi, ada kesalahan harus diperbaiki, kelebihan harus dikurangi, kesempurnaan/ kesesuaian harus dikembangkan dan ditingkatkan. Evaluasi bisa dilakukan dengan cara mengadakan rapat, sharring atau hal lain.
6.         Cotrolling
Seorang pemimpin dituntut untuk mampu mengontrol kinerja setiap anggotanya. Apakah sudah sesuai dengan rencana dan tujuan dari masing-masing jabatan, atau ada kekurangan dan penyimpangan. Di samping itu, pemimpin lebih di tuntut untuk bisa mengontrol diri. Control diri dalam segi mentalitas atau kapasitasnya sebagai seorang pemimpin. Terlebih tengah menghadapi situasi kritis atau menjadi penengah suatu konflik yang terjadi antar anggota guna tidak terbawa larut dalam arus ketidak seimbangan sehingga mengambil tindakan dan keputusan yang kurang terarah.
7.         Recording
Adalah rekaman menurut etimologhy. Maksudnya, untuk mencapai tujuan yang di inginkan dalam sebuah kegiatan, seorang pemimpin harus memiliki rekaman atau wawasan dan pengalaman tentang kegiatan yang sama sebelumnya. Baik kegiatan karya sendiri ataupun karya orang lain guna meningkatkan kualitas dan kuantitas bersama.
8.         Budget
Adalah nominal yang butuhkan untuk melengkapi dan melaksanakan suatu kegiatan. Pasti, setiap acara atau kegiatan menuntut hal yang satu ini. Penting itu….. namun biaya yang diperlukan ataupun harus dikeluarkan harulah jelas dan terpublikasi. Setidaknya, hal ini terkait dengan perencanaan awal. Sebab kegiatan yang memerlukan biaya meskipun sedikit apalagi lumayan besar, harus sudah terencana bagaimana cara menanggulanginya. Baik dari pendapatan yang akan di debet dari berbagai kalangan atau pihak, ataupun kredit yang akan di bebankan. Anggaran biaya untuk segala perlengkapan dan kebutuhan haruslah terperinci dan detail, guna menjadi control inti dari pengeluaran. Kamu pasti sudah tahi, eh…..tahu siapa saja yang ikut serta berperan dalam hal yang satu ini.

No comments:

Post a Comment